RSS

Ribuan Bibit Palsu Dimusnahkan




Setiap Bibit Masuk, Disertifikasi Ulang

(*)
Padang, Padek—Dinas  Perkebunan (Disbun) Sumbar memusnahkan 5.000 bibit  kelapa sawit palsu. Bibit palsu tersebut tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota. Untuk mengantisipasi maraknya penjualan bibit palsu ini, Disbun Sumbar mewajibkan setiap bibit perkebunan yang masuk ke Sumbar, disertifikasi ulang.

Pasalnya, jika bibit palsu ini beredar di kalangan petani, bisa mengurangi produktivitas hasil pertanian milik  petani. “Kami minta Disbun kabupaten/kota melakukan pengawasan yang  lebih ketat terhadap peredaran bibit tanaman,” ujar Kepala Disbun Sumbar, Fajaruddin kepada Padang Ekspres, kemarin (14/3).

Tahun ini, fokus utama Disbun adalah perbaikan kualitas tanaman. Ini dilakukan agar produktivitas hasil perkebunan meningkat. Yang menjadi kendala selama ini, susah untuk mendapatkan bibit yang berkualitas.

Untuk mengantisipasinya, Disbun telah menyediakan bibit yang bersertifikat. Selama ini, banyak petani yang tidak mampu membeli bibit bersertifikat, karena harganya cukup tinggi. Untuk bibit karet, dijual Rp10 ribu per batang, bibit sawit Rp32 ribu per batang, kakao Rp3 ribu per batang.

Kendala lainnya, masih sulit mengubah pola perilaku petani dalam bercocok tanam. “Karena itu, saat ini Disbun mengupayakan sekolah lapangan untuk petani  dan pekebun. Untuk sentra-sentra perkebunan seperti kakao, kami bekerja sama mahasiswa Unand untuk memberikan penyuluhan kepada petani,” terangnya.

Saat ini, hasil produksi petani masih rendah. Idealnya, dalam satu tahun, petani bisa memproduksi 1.600 kg biji kering  kopi. Namun, mereka hanya mampu menghasilkan 1.000-1.200 biji kopi kering. Artinya, ada pendapatan yang berkurang diterima petani.

Selain memusnahkan 5 ribu  bibit  kelapa sawit palsu, Disbun juga memusnahkan ribuan bibit  karet dan kakao palsu. Untuk mengantisipasi maraknya bibit perkebunan palsu masuk ke Sumbar, Disbun telah membuat kebijakan dimana  setiap  benih  atau bibit  yang masuk ke Sumbar, harus disertifikasi ulang.  

“Karena petugas pengawas provinsi terbatas, diminta Disbun kabupaten/kota lebih selektif mengawasi setiap bibit perkebunan yang masuk. Jika bibit palsu ini masuk dan digunakan petani, jelas ini akan merugikan mereka. Karena keuntungan yang mereka dapatkan, menjadi  berkurang.
Di Sumbar, ada  35 penangkar  bibit.  Kami telah melakukan pembinaan pada mereka, agar bibit yang disalurkan ke petani  perkebunan adalah bibit yang berkualitas,” ujarnya.

Sekadar diketahui, tahun ini, Disbun Sumbar telah menyalurkan  1,7 juta  bibit  bersertifikasi (lihat grafis, red). Persyaratan untuk mendapatkan bibit tersebut, dengan bergabung kelompok tani.

“Persyaratan tak sulit, asalkan bergabung dengan kelompok tadi, kami bisa berikan bibit  bersertifikasi  itu. Bibit yang kami berikan itu  gratis,” ujarnya.  

Tahun ini, pihaknya juga menargetkan produksi  tanaman perkebunan sebanyak   1.363.743 ton. Target  produksi terdiri 22 komoditi tanaman perkebunan.
Yakni  karet, kelapa sawit, kakoa, kelapa dalam, kopi arabika, kopi robusta, cassiavera, gambir, nilam, pinang, cengkeh, teh, tebu, kemiri, pala, enau, obat-obatan,  gardamon, tembakau, lada, kapuk dan vanilla. “Dibanding target tahun lalu, ada sedikit peningkatan target. Tahun lalu, hanya  1.329.161  ton,”  pungkasnya. 



0 Responses to "Ribuan Bibit Palsu Dimusnahkan"

Posting Komentar

 

Random Posts

Recent Comments

About Template

Return to top of page Copyright © 2010 | Flash News Converted into Blogger Template by HackTutors